Rabu, 20 Juni 2012

Cara Kerja Sistem Bluetooth


Sistem bluetooth terdiri dari sebuah radio transceiver, baseband link Management dan Control, Baseband (processor core, SRAM, UART, PCM USB Interface), flash dan vioce code. Sebuah link manager. Baseband link controller menghubungkan perangkat keras radio ke baseband processing dan layer protokol fisik. Link manager melakukan aktivitas-ativitas protokol tingkat tinggi seperti melakukan link setup, autentikasi dan konfigurasi.


Spread Spectrum
Bgaimana data bisa bergerak di udara? Wireless LAN mentransfer data melalui udara dengan menggunakan gelombang elektromagnetik dengan teknologi ini memungkinkan beberapa user menggunakan pita frekuensi yang sama secara bersamaan. SST ini merupakan salah satu pengembangan teknologi Code Devision Multiple Access (CDMA). Dengan urutan kode (code sequence) yang unik data ditranfer ke udara dan diterima oleh tujuan yang berhak dengan kode tersebut. Dengan teknologi Time Devision Multiple Access (TDMA) juga bisa diaplikasi (data ditransfer karena perbedaan urutan waktu/time squence). Dalam teknologi SST ada dua pendekatan yang dipakai yaitu:



  • Direct Sequence Spread Spectrum (DSSS), sinyal ditranfer dalam pita frekuensi tertentu yang tetap sebesar 17 MHz. Prinsip dari metoda direct sequence adalah memancarkan sinyal dalam pita yang lebar (17 MHz) dengan pemakaian pelapisan (multiplex) kode/signature untuk mengurangi interferensi dan noice. Untuk perangkat wireless yang bisa bekerja sampai 11M bps membutuhkan pita frekuensi yang lebih lebar samapi 22 MHz. Pada saat sinyal dipancarkan setiap paket data diberi kode yang unik dan berurut untuk samapi di tujuan, di perangkat tujuan semua sinyal terpancar yang diterima diproses dan difilter sesuai dengan urutan kode yang masuk. Kode yang tidak sesuai akan diabaikan dan kode yang sesuai akan doproses lebih lanjut.
  • Frequency Hopping Spread Spectrum (FHSS), sinyal ditransfer secara bergantian dengan menggunakan 1MHz atau lebih dalam rentang sebuah pita frekuensi tertentu yang tetap. Prinsip dari metoda frequency hopping adalah menggunakan pita yang sempit yang bergantian dalam memancarkan sinyal radio. Secara periodik antara 20 sampai dengan 400ms (milidetik) sinyal berpindah dari kanal frekuensi satu ke kanal frekuensi lainya.


Pita 2.4GHz dibagi-bagi kedalam beberapa sub bagian yang disebut chanel/ kanal. Salah satu stadar pembagian kanal ini adalah sistem ETSI (European Telecommunication Standard Institute) dengan membagi kanal dimulai dengan kanal 1 pada frekuensi 2.412MHz, kanal 2 2.417MHZ, kanal 3 2.422MHz dan seterusnya setiap 5MHz bertambah sampai kanal 13.


Dengan teknologi DSSS maka untuk satu perangkat akan bekerja menggunakan 4 kanal (menghabiskan 20MHz, tepatnya 17MHz). Dalam implementasi secara normal pada lokasi dan arah yang sama hanya 3 dari 13 kanal DSSS yang bisa dipakai. Parameter lain yang memungkinkan penggunaan lebih dari 3 kanal ini adalah penggunaan antena (directional antenna) dan  polarisasi antena itu sendiri (horisontal/vertikal. Penggunaan antena Omni-directional akan membuat sinyal ditransfer ke seluruh arah (360 derajat).


Teknologi FHSS ditunjukan untuk menghindari noise/gangguan sinyal pada saat sinyal ditranfer, secara otomatis perangkat FHSS akan memilih frekuensi tertentu yang lebih baik untuk transfer data. Kondisi ini menjadikan satu keuntungan dibandingkan dengan DSSS.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar